Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Potret Kemegahan Masjid Gedhe Kauman, Destinasi Wisata Religi Populer di Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta memanglah sebuah daerah yang memiliki daya tarik wisatawan cukup tinggi. Keanekaragaman yang dimiliki membuat Yogyakarta menjadi salah satu daerah yang wajib untuk dikunjungi atau disinggahi. Tak sedikit wisatawan yang berkunjung atau singgah di Yogyakarta setiap harinya, baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara.

Saat ini di Yogyakarta telah memiliki berbagai jenis kawasan wisata yang tersebar ke berbagai wilayah. Mulai dari wisata alam, religi, edukasi, sejarah dan budaya serta masih banyak lagi yang lainnya. Masing-masing kawasan memiliki nilai dan keuinikan tersendiri yang tidak bisa disamakan antara satu dengan lainnya.

Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta 
Pemandangan Masjid Gedhe Kauman ketika sore hari, sumber : gotripina.com

Salah satu wisata religi yang cukup populer di Yogyakarta adalah kawasan Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Sebuah kawasan wisata yang letak dan lokasinya berdekatan dengan Keraton Yogyakarta. Salah satu iconic dari Yogyakarta dan juga sebagai istana kerajaan islam pada masa lampau.

Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta memiliki bangunan masa lampau yang terdapat beragam jenis ornamen dengan penuh makna. Bangunan yang ada memiliki keunikan tersendiri dan kental akan ciri khas kerajaan Jawa Islam. Selain itu kawasan ini memiliki sejarah panjang yang sangat menarik untuk kita pelajari. 

Bangunan Masjid Gedhe Kauman dibangun sejak tahun 1773 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Masjid ini dibangun sebagai salah satu simbol harmonisasi sisi kebudayaan khas Kerajaan Jawa Islam di Yogyakarta. Yang mana kental akan perjalanan sejarah panjang dengan religiusitas masyarakatnya. 


Sebagai salah satu tempat peribadatan keluarga kerajaan serta masyarakat sekitar, bangunan masjid ini juga merupakan kelengkapan akan Kerajaan Islam Ngayogyakarta Hadiningrat. Hingga kini Masjid Gedhe Kauman masih dijadikan sebagai tempat peribadatan bagi masyarakat ataupun wisatawan yang berkunjung ke sekitaran kawasan. Bahkan tak jarang berbagai event atau kegiatan Islami dijalankan dalam serambi dan halaman masjid.

Atap Masjid 
Terlihat atap dari bangunan Masjid Gedhe Kauman, sumber : jogja.tribunnews.om

Pembangunan serta penataan kawasan Masjid Gedhe Kauman sangatlah detail dan menggambarkan tentang Kerajaan Jawa Islam dengan sangat jelas. Ciri-ciri tampak jelas dapat kita lihat pada bagian atap dari bangunan ini yang menggunakan pola tumpuk susun tiga, bergaya tradisional Jawa dengan istilah Tajuk Lambing Teplok. Pola ini memiliki makna tiga capaian kesempurnaan kehidupan manusia, yakni hkikat, syariat dan ma'rifat.

Pada bagian ujung dari lapisan atap teratas terdapat sebuah mustaka yang berbentuk daun Kluwih, sejenis buah sukun. Hal ini bermakna akan keistimewaan bagi individu yang telah mencapai kesempurnaan hidup. Sedangkan gadha yang berbentuk alif melambangkan hanya Allah yang satu.

Dari perpaduan simbolisasi di atas memiliki arti yang sangat mendalam. Yakni, orang yang telah menjalani hakikat, syariat dan ma'rifat maka hidupnya akan selalu dekat dengan Allah swt. Dengan salah satu sifat dari Allah swt sebagai Tuhan Yang Maha Esa.

Halaman Masjid 
Tampak salah satu Pagongan Masjid Gedhe Kauman, sumber : punakawan.net

Menuju ke kawasan Masjid Gedhe Kauman akan menemukan sebuah bangunan yang memiliki ruangan disebut dengan pagongan, berada di sisi selatan dan utara halaman Masjid. Pada masa lampau bangunan ini digunakan sebagai tempat untuk memainkan gamelan pada bulan Maulid dengan diselingi dakwah ulama. Kini kegiatan tersebut sering disebut dengan istilah sekaten dan masih dilestarikan hingga sekarang.

Selain itu juga terlihat sebuah pintu gerbang yang biasa disebut dengan istilah gapuro. Kata gapuro berasal dari kata ghafuro yang memiliki arti ampunan dari dosa. 

Bangunan Masjid 
Tampak serambi Masjid Gedhe Kauman, sumber : aroengbinang.com

Lebih masuk lagi ke dalam kawasan dari Masjid Gedhe Kauman, yakni masuk ke bagian serambi masjid. Serambi ini memliliki fungsi sebagai salah satu area serbaguna. Berbagai kegiatan keagamaan dan kerajaan serta masyarakat biasa dijalankan di area ini. 

Ornamen-ornamen yang khas dan unik menempel bada bagian tiang serta langit-langit dari serambi ini. Masing-masing ornamen yang terukir terdapat simbol-simbol tradisional Jawa dan atau Kerajaan. Setiap simbol yang ada memiliki beragam makna yang amat dalam. 

Kemudian bagian ruang utama atau yang biasa dipergunakan untuk menjalankan shalat lima waktu dan peribadatan lainnya juga memiliki bagian-bagian dan atau simbol-simbol dengan makna yang terkandung. Misalnya saja pada bagian material dari bangunan utama, seperti dinding dari batu alam putih, tiang-tiang yang terbuat dari kayu jati, lantai marmer yang didatangkan dari Italia. Semua itu tersusun dan tertata dengan tanpa adanya goresan cat yang menempal. Hal ini memiliki menggambarkan bahwa semua yang ingin beribadah harus dalam kondisi yang bersih dan suci. 

Tampilan dalam ruang tengah Masjid Gedhe Kauman, sumber : aroengbinang.com

Interior dari bagian ruang utama ini sangat mengagumkan. Dengan bahan material dari ruangan yang murni tanpa adanya goresan cat ini menjadikan suasana ruangan menjadi sejuk dan hangat tanpa adanya bantuan alat pendingin dan penghangat ruangan. Selain itu mihrab dan mimbar juga terlihat sangat megah dengan ukiran-ukiran khas kerajaan Jawa Islam yang menempel.

Di tambah lagi dengan tiang-tiang penyangga yang tersusun dan tertata rapi dengan pilar-pilar lainnya menambah megahnya interior pada bagian ini. Bahkan berdasarkan penuturan para ahli, tiang-tiang yang ada merupakan kayu jati Jawa secara utuh tanpa adanya sambungan dan celah. Bahkan usia dari kayu tersebut diperkirakan kisaran 400 sampai 500 tahun.

Ada hal unik lagi dari barian ruang utama di Masjid Gedhe Kauman. Selain adanya mihrab dan mimbar, terdapat sebuah ruangan kecil pada sisi shaf terdepan yang biasa dipergunakan oleh sultan dan keluarganya untuk melaksanakan ibadah. Area ini dinamakan dengan istilah maksura. 

Tampak mimbar dan maksura di Masjid Gedhe Kauman, sumber : eksotisjogja.com

Jika dilihat secara detail lagi, bangunan dari Masjid Gedhe Kauman ini setiap ruangan, sudut atau sisinya terdapat simbol-simbol yang mengandung makna. Terlihat mulai dari pagar, tiang, dinding, langit-langit dan masih banyak lagi yang lainnya. Masing-masing simbol dan atau ornamen mengandung makna akan kentalnya kebudayaan kerjaan Jawa Islam.

Bukan hanya simbol-simbol dengan makna kebudayaan saja yang disuguhkan dari kemegahan kawasan Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Kesejukan dan keasrian kawasan serta dilengkapi dengan blumbang atau kolam yang mengelilingi serambi menjadikan kawasan ini nyaman dan sangat tenang apabila sedang di dalamnya. Masing-masing blumbang/kolam terdapat air jernih yang mengalir dan dapat dipergunakan sebagai tempat untuk membersihkan kaki sebelum memasuki masjid.

Keanekaragaman filosofis dan sejarah panjang di dalamnya membuat kawasan ini menarik dan wajib untuk dikunjungi. Dengan berkunjung serta menjalankan ibadah di dalamnya, akan ikut merasakan akan ketentraman dan kenyamanan seperti pada dulu kala ketika kerajaan Jawa Islam ini masih berjaya. Apalagi dengan megah dan indahnya bangunan Masjid Gedhe Kauman ini. 

Tampak mihrab Masjid Gedhe Kauman, sumber : senijogja.wordpress.com

Artikel kali ini disusun sebagai bahan sumber referensi dan informasi akan keanekaragaman Yogyakarta. Terkusus keunikan dan kemegahan dari kawasan Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Sebuah kawasan yang kental akan budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya.

Jika dirasa artikel ini bermanfaat, maka Anda diperbolehkan untuk membagikannya melalui akun sosial media yang dimiliki, serta menyimpannya ke dalam folder pribadi. Nantikan artikel-artikel menarik lainnya terkait keanekaragaman Daerah Istimewa Yogyakarta di halaman resmi kami ini. Sekian dan terimakasih. 

Posting Komentar untuk "Potret Kemegahan Masjid Gedhe Kauman, Destinasi Wisata Religi Populer di Yogyakarta"