Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10+ Wisata Edukasi di Jogja Yang Sayang Untuk Dilewatkan

Yogyakarta, selain sebagai kota pelajar yang menjadi tujuan belajar, juga menjadi tujuan wisata banyak orang dengan tempat wisata yang sayang untuk dilewatkan. Berwisata ke Jogja ternyata bukan hanya wisata budaya, wisata alam, wisata sejarah dan religi, serta wisata kuliner saja. Satu lagi destinasi wisata yang wajib Anda masukkan dalam daftar kunjungan. Apalagi, jika Anda berlibur ke Jogja bersama si Kecil. Wisata yang dimaksud adalah wisata edukasi. Berikut beberapa wisata edukasi yang ada di Jogja.

1. Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala

Museum Pusat TNI AU “Dirgantara Mandala” adalah museum yang digagas oleh TNI Angkatan Udara untuk mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan TNI AU, bermarkas di kompleks Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Museum ini sebelumnya berada berada di Jalan Tanah Abang Bukit, Jakarta dan diresmikan pada 4 April 1969 oleh Panglima AU Laksamana Roesmin Noerjadin lalu dipindahkan ke Yogyakarta pada 29 Juli 1978.

Museum Pusat TNI AU
Museum Pusat TNI AU, Sumber : https://tni-au.mil.id/

Alamat Museum, Komplek Pangkalan TNI AU Lanud Adisutjipto, Yogyakarta Telp. 0274 – 484 453, Jam Kunjungan: Senin – Minggu 08.30 – 15.00.

2. Museum Biologi UGM

Museum Biologi UGM termasuk kategori museum khusus, yakni museum khusus pendidikan, dengan fokus pendidikan hayati. Koleksi Flora berupa herbarium basah dan kering. Museum Biologi UGM memiliki beberapa koleksi fauna berupa awetan basah, taksidermi dan kerangka. Koleksi-koleksi tersebut sebagian berasal dari Indonesia, serta beberapa dari luar negeri yang merupakan sumbangan dari peneliti, dosen maupun masyarakat. Beberapa kolesi merupakan fauna langka dan wajib dilindungi seperti komodo, harimau, beruang madu, trenggiling, burung cendrawasih dan burung elang.

Museum Biologi UGM, Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Biologi

Koleksi Museum Biologi merupakan wahana pendidikan bagi masyarakat. Pengetahuan mengenai keanekaragaman flora dan fauna dapat diperoleh pengunjung melalui pengamatan langsung terhadap koleksi dan informasi yang menyertainya.

3. Museum Geoteknolgi Mineral UPN

Gagasan untuk membangun Museum Geoteknologi Mineral (MGTM) ini diprakarsai oleh Prof. Drs. H. R Bambang Soeroto, sebagai Rektor pertama UPN “Veteran”.Pada waktu itu, beliau mengajak beberapa dosen dan ahli mengenai sumber daya alam atas nama pendidikan, antara lain: Prof. Dr. S. Sartono (Alm.), Dr. M. Oentung, Dr. Ir. C. Danisworo, MSc; Ir. Helmi Murwanto, dan Ir. F Suhartono mulai mengumpulkan koleksi batuan dan fosil.

Museum Geoteknologi Mineral UPN, Sumber : https://geoteknologi.museum.upnyk.ac.id/

Selanjutnya, Museum Geoteknologi Mineral diberi wewenang oleh Menteri Angkatan Darat Indonesia Pertahanan dan Keamanan, Jendral Poniman pada tanggal 27 Februari 1988 berupa penandatanganan prasasti yang diletakkan di depan MGTM, di Kampus II UPN “Veteran” Jl Babarsari No. 2 Yogyakarta 55281.

4. Museum Bahari Yogyakarta

Museum Bahari Yogyakarta diresmikan pada bulan April 2009 oleh Kasum TNI Laksamana Madya Y. Didik Heru Purnomo. Peresmian museum ini ditandai dengan pengguntingan bunga dan penandatanganan prasasti oleh ketua yayasan Tri Sekar Lestari, Ny. Endang Didik Heru Purnomo. Pendirian museum bahari di kota budaya ini berlatar belakang rasa cinta Laksdya Didik Heru Purnomo kepada Angkatan Laut khususnya dan dunia maritim pada umumnya. Kecintaan laksamana bintang tiga itu terhadap TNI Angkatan Laut kemudian diwujudkan dengan mendirikan sebuah museum di rumah pribadi keluarganya di DI Yogyakarta.

Museum Bahari Yogyakarta
Museum Bahari Yogyakarta, Sumber : https://www.tnial.mil.id/

Museum ini didirikan dengan maksud untuk membuka wawasan dan pengetahuan tentang dunia kemaritiman dalam arti yang seluas-luasnya bagi bangsa Indonesia khususnya generasi muda. Dengan mengenal kemaritiman secara lebih dekat, diharapkan generasi muda sebagai harapan bangsa lebih mencintai laut dan memberdayakan sumber daya kelautan.

5. Museum Keraton Yogyakarta

Museum Keraton Yogyakarta terletak di tengah kota Yogyakarta. Dekat dengan Alun-alun Utara Yogyakarta. Museum ini Bernuansa budaya Jawa dengan daya tarik utama Karaton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Sejaran mencatat bahwa Kraton Yogyakarta telah dibangun sejak masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana I pada 7 Oktober 1756 yang disempurnakan kemudian oleh para sultan berikutnya. Di masa pemerintahan Sultan HB IX, kraton dibuka agar masyarakat luas dapat menikmatinya.

Keraton Yogyakarta, Sumber : https://www.kratonjogja.id/

Anda akan menyaksikan keagungan, kemegahan, dan kewibawaan para raja dan keluarganya saat memegang pemerintahan dari masa ke masa melalui koleksi kristal, kereta, kain batik, lukisan Raden Saleh, gamelan pusaka, hingga koleksi pribadi Sri Sultan Hamengku Buwana IX.

6. Museum Batik Yogyakarta

Museum Batik Yogyakarta adalah museum non pemerintah yang berdiri atas inisiatif Hadi Nugroho dan istrinya, Dewi Sukaningsih, didukung oleh para sahabat dan keluarga besar mereka. Hadi Nugroho gelisah melihat perubahan batik, pada tahun 1960an, terutama setelah gempuran teknik printing dalam industri tekstil yang memangkas banyak kaidah dalam seni membatik.

Museum Batik Jogja, Sumber : https://pesonawisataindonesia.com/

Setelah diresmikan oleh Dinas P dan K pada tahun 1979, Museum Batik Yogyakarta resmi mendapatkan nomer induk museum, 09/I.13.XVI/II.2/77/01 pada tahun 2001. Akte Museum Batik Yogyakarta tercatat nomer 22 yang dikeluarkan pada tahun 1977 dan diperbaharui pada tahun 2014.

Museum Batik Yogyakarta, sejak diberdirikannya, mempunyai visi dan misi untuk melestarikan teknik dan pengetahuan tentang batik, serta mendokumentasikan motif-motif batik yang ada. Museum Batik Yogyakarta dibuka untuk umum sebagai pengabdian masyarakat dan sebagai tempat informasi dan konsultasi mengenai batik. Museum Batik Yogyakarta terbuka pada kesempatan kerja sama dan itikad baik untuk memajukan dan melestarikan batik. 

Dengan ditetapkannya batik sebagai warisan kultural dunia oleh UNESCO pada 2001 dan diangkatnya kota Yogyakarta sebagai Kota Batik oleh WCC tahun 2014, Museum Batik Yogyakarta mendukung upaya-upaya preservasi batik yang otentik.

7. Museum Sonobudoyo

Museum Sonobudoyo terletak di Jl. Trikora No. 6 Yogyakarta, berseberangan dengan Alun-alun Utara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Cikal bakal berdirinya museum ini adalah Java institut, yaitu sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang kebudayaan Jawa, Madura, Bali, dan Lombok yang didirikan di Surakarta pada tahun 1919 dengan tugas pokok kegiatannya membantu kegiatan pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal.

Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Sumber : https://gudeg.net/
Tanah dan bangunan museum merupakan hadiah dari Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dan dimulai dengan pembangunan pendapa kecil dengan candra sengkala Buta Ngrasa Esthining Lata yang bermakna tahun 1865 jawa atau tahun 1934 Masehi. Peresmian museum ini dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono VIII pada tanggal 6 November 1935 dengan candra sengkala Kayu Winayang ing brahmana Budha, yaitu angka tahun 1866 Jawa atau tahun 1935 masehi.

8. Museum Affandi

Museum Affandi merupakan salah satu museum seni di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Museum yang berada di tepi Sungai Gajah Wong ini menyimpan berbagai macam lukisan karya Affandi. Selain itu, museum ini juga menyimpan banyak benda peninggalan Affandi lainnya seperti mobil, sepeda onthel dan masih banyak lagi.

Museum Affandi terletak di Jalan Laksda Adisucipto nomor 167 dan menempati lahan seluas 3.500 m2 yang terdiri atas bangunan museum yang terdiri dari empat galeri beserta bangunan pelengkap seperti tempat pembelian tiket, dua studio, dan bangunan rumah tempat tinggal pelukis Affandi dan keluarganya. Rumah Affandi ini mempunyai atap berbentuk pelepah pisang, dan terdiri dari dua lantai dengan lantai bawah untuk ruang tamu dan garasi sedangkan lantai atas yang sebagai kamar pribadi Affandi. Sekarang rumah ini berfungsi menjadi Kafe Loteng yang dapat dikunjungi pengunjung. Pembangunannya dilakukan secara bertahap serta dirancang sendiri oleh Affandi.

Museum Affandi, Sumber : https://yogyes.com/
Selain 300 karya lukisan Affandi sendiri, dalam museum ini juga tersimpan lukisan dari para pelukis Indonesia lainnya, antara lain: Basuki Abdullah, Popo Iskandar, Sudjojono, Hendra Gunawan, Barli, dan Muchtar Apin. Selain itu terdapat patung karya Amrus Natalsya, dan cukil kayu poles karya keluarga Tjokot.

9. Museum Sandi

Museum Sandi dibangun atas prakarsa bersama antara Kepala Lembaga Sandi Negara RI, Mayjen TNI Nachrowi Ramli dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tahun 2006 kemudian diresmikan pada tanggal 29 Juli 2008 bertempat di lantai dasar Museum Perjuangan. Semakin banyaknya koleksi serta untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat maka Museum Sandi dipindahkan di jalan Faridan Muridan Noto No. 21 Kotabaru, Yogyakarta. Dengan menempati bangunan cagar budaya berarsitektur Belanda, yang digunakan sebagai kantor Kementerian Luar Negeri pada tahun 1947. Dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Mayor Jenderal TNI Dr. Djoko Setiadi M.Si., bersama dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 29 Januari 2014.

Museum Sandi, Sumber : https://jogja.tribunnews.com/
Selain sebagai wahana wisata, Museum Sandi merupakan media sosialisasi dan pembelajaran persandian untuk melestarikan nilai-nilai sejarah perjuangan insan persandian serta media penanaman nilai patriotisme dan nilai kejuangan kepada generasi muda. Didalam museum pengunjung bisa mengaplikasikan langsung bagaimana cara membuat sandi secara sederhana serta belajar tentang sejarah pendirian institusi pengamanan berita rahasia pada awal kemerdekaan Indonesia oleh Bapak Persandian Indonesia - dr. Roebiono Kertopati pada tangal 4 April 1946.

10. Monumen Jogja Kembali

Museum Monumen Jogja Kembali adalah sebuah museum sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia yang ada di kota Yogyakarta dan dikelola oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Museum yang berada di bagian utara kota ini banyak dikunjungi oleh para pelajar dalam acara darmawisata.

Monumen Jogja Kembali, Sumber : https://yogyes.com/

Museum Monumen dengan bentuk kerucut ini terdiri dari 3 lantai dan dilengkapi dengan ruang perpustakaan serta ruang serbaguna. Pada rana pintu masuk dituliskan sejumlah 422 nama pahlawan yang gugur di daerah Wehrkreise III (RIS) antara tanggal 19 Desember 1948 sampai dengan 29 Juni 1949. Dalam 4 ruang museum di lantai 1 terdapat benda-benda koleksi: realia, replika, foto, dokumen, heraldika, berbagai jenis senjata, bentuk evokatif dapur umum dalam suasana perang kemerdekaan 1945-1949. Tandu dan dokar (kereta kuda) yang pernah dipergunakan oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman juga disimpan di sini (di ruang museum nomor 2). Monumen Jogja kembali beralamat Di jalan raya Ring road Utara Sleman Yogyakarta.

11. Taman Pintar

Disebut “Taman Pintar”, karena di kawasan ini nantinya para siswa, mulai pra sekolah sampai sekolah menengah bisa dengan leluasa memperdalam pemahaman soal materi-materi pelajaran yang telah diterima di sekolah dan sekaligus berekreasi.

Taman Pintar, Sumber : https;//tamanpintar.co.id/
Dengan Target Pembangunan Taman Pintar adalah memperkenalkan science kepada siswa mulai dari dini, harapan lebih luas kreatifitas anak didik terus diasah, sehingga bangsa Indonesia tidak hanya menjadi sasaran eksploitasi pasar teknologi belaka, tetapi juga berusaha untuk dapat menciptakan teknologi sendiri.Bangunan Taman Pintar ini dibangun di eks kawasan Shopping Center, dengan pertimbangan tetap adanya keterkaitan yang erat antara Taman Pintar dengan fungsi dan kegiatan bangunan yang ada di sekitarnya, seperti Taman Budaya, Benteng Vredeburg, Societiet Militer dan Gedung Agung.

Demikian ulasan mengenai wisata edukasi di jogja yang sayang untuk dilewatkan. Berwisata sambil belajar tentunya akan sangat asyik kan. Semoga informasi ini bermanfaat. Simak juga ulasan lainnya mengenai tips liburan ke jogja bagi pemula. Selamat menikmati!
Abu Ziyad
Abu Ziyad Wisdom : "Hamba yang banyak dosa, jika kehilangan b akan jadi hama di dunia."

Posting Komentar untuk "10+ Wisata Edukasi di Jogja Yang Sayang Untuk Dilewatkan"