Mengenal Asal Usul Wayang Kulit Jogjakarta
Jogjakarta merupakan daerah destinasi wisata yang sangat kental dengan
budayanya. Banyak produk-produk budaya Jawa yang terkenal bahkan hingga ke
mancanegara. Beberapa waktu yang lalu kita mendengar tentang pentas wayang
kulit dan gamelan yang diadakan di Belanda. Selain itu pentas gamelan dan
wayang kulit ini juga pernah diadakan di negara-negara lainnya. Bahkan, sampai
ada institusi pendidikan di luar negeri yang mengajarkan gamelan serta wayang
kulit di negaranya.
Jika produk kebudayaan ini dikenal hingga ke mancanegara,
bagaimana dengan kita? Ada yang memahami bagaimana sejarah wayang kulit dan
gamelan? Nah, kalau belum, berikut akan diberikan beberapa informasi terkait
sejarah wayang kulit yang menjadi salah satu produk budaya jawa ini.
Terkait Dengan Sejarah Jogjakarta
Kesultanan Mataram merupakan sebuah kepemimpinan kerajaan
Islam yang luas. Pada masa awal berdirinya Kesultanan Mataram memiliki wilayah
yang karena kepemimpinan ini menyatukan tanah jawa hingga ke Madura. Dengan keberadaan
organisasi dagang Belanda yakni VOC, Kesultanan Mataram harus menghadapi
berbagai macam polemik. Belanda memahami bahwa Kesultanan Mataram merupakan
suatu kekuatan yang besar yang ada di Pulau Jawa dan mengganggu keberadaan
mereka yang akan mengeksploitasi tanah Jawa. Cara VOC menyingkirkan Kesultanan
Mataram adalah dengan memecahnya dan mengajak bersekutu dengan hutang.
Kesultanan Mataram dipimpin silih berganti dan berbeda pula
cara setiap pemimpinnya dalam memperlakukan Belanda. Ada yang berpihak namun
ada juga yang menentang. Di titik inilah Kesultanan Mataram akhirnya terpecah
menjadi Kesultanan Ngayogyakarto dan Kasunanan Surakarta.
Lahirnya Wayang Kulit
Banyak sumber yang berpendapat tentang sejarah bagaimana
lahirnya wayang kulit. Hampir seluruh sumber sepakat bahwa wayang kulit
merupakan prosesi yang berasal dari kepercayaan orang jawa di masa lampau yakni
Hindu. Berdasarkan kepercayaan ini, wayang kulit adalah profesi untuk memanggil
roh para dewa. Kata wayang sendiri berasal dari kata “Ma Hyang” yang bermakna
menuju kepada roh spiritual.
Wayang Kulit, sumber ig @andriano_bob |
Disamping itu, Islam mulai masuk ke tanah Jawa. Pada waktu
itu wali songo membawa Islam ke tanah Jawa di saat yang sama juga berdagang. Wali
songo melihat bagaimana keterikatan orang-orang Jawa pada masa itu dengan
wayang ini. Sehingga wali songo mengadopsi budaya ini sebagai sarana dakwah
Islam di tanah Jawa.
Dengan terpecahnya Kesultanan Mataram menjadi Kesultanan
Ngayogyakarto dan Kasunanan Surakarta, kedua kepemimpinan baru ini mulai
mengembangkan budaya masing-masing. Karena berasal dari Kesultanan Mataram yang
nota bene merupakan kepemimpinan Islam, budaya ini selanjutnya dikenal dengan
nilai estetik atau seninya. Masing-masing antara Kesultanan Ngayogyakarto dan
Kasunanan Surakarta memiliki ciri khas masing-masing dalam kebudayaan
wayangnya.
Apa Itu Wayang?
Jika harus digambarkan secara deskriptif, wayang adalah
pentas seni budaya yang menampilkan bentuk tertentu yang menyerupai bentuk
makhluk hidup yang dilakonkan oleh dalang untuk membawakan kisah atau cerita
tertentu. Dengan aturan seni rupa Islami maka dibuat bentuk yang sama sekali
beda dengan makhluk hidup meski ada sedikit kemiripan. Pelaksanaan pentas seni
wayang ini kini diiringi oleh music gamelan yang iramanya pelan dan
menyejukkan. Di kampung-kampung yang ada di Jogjakarta, pentas wayang ini
dilaksanakan semalam suntuk.
Demikian ulasan mengenai asal-usul wayang, budaya Jawa yang
terkenal hingga ke mancanegara. Semoga dengan memahami sejarah asal-usul salah
satu budaya asli Indonesia ini kita bisa lebih memahami identitas kita dan
merasakan kebanggaan bagaimana produk budaya yang satu ini telah mendunia. Jangan lupa untuk menyimak informas Jogja lainnya di halaman kami.
Posting Komentar untuk "Mengenal Asal Usul Wayang Kulit Jogjakarta"