Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Beragam Jenis Industri Kerajinan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Kabupaten Bantul sebagai salah satu kota/kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak sumber daya alam yang ada. Salah satu bukti akan kayanya sumber daya alam di kabupaten Bantul adalah terdapat banyak jenis hasil alam seperi pertanian, perikanan dan lain sebagainya. Bukti yang lainnya adalah adanya beragam jenis obyek wisata alam yang ada di Bantul.

Selain dari banyaknya sumber daya alam yang dimiliki, kabupaten Bantul juga memiliki sumber daya manusia yang terampil dan juga inovatif. Dengan adanya sentra industri kerajinan yang beragam dan tersebar ke berbagai wilayah di kabupaten Bantul membuktikan akan hal tersebut. Selain dari industri kerajinan masih banyak lagi jenis sentra industri lainnya yang berada di Bantul. 

Ilustrasi ekonomi industri kreatif, sumber : kumparan.com

Sentra Industri di Bantul tidak dapat kita remehkan sebelah mata. Saat ini telah banyak industri yang berkembang dan menjadi sebuah perusahaan besar. Bahkan tak sedikit jumlah industri yang berhasil menjual hasil produk-produk kreatifnya ke kancah internasional. Selain itu juga banyak yang telah mendapatkan penghargaan sebagai salah satu industri kreatif.

Bagi Anda yang sedang atau ingin berkunjung ke Yogyakarta dan mencari tempat untuk singgah serta mencari beraneka ragam cinderamata. Anda dapat berkunjung ke beberapa tempat di kabupaten Bantul. Karena di sana terdapat banyak jenis sentra industri kerajinan untuk disinggahi atupun sebagai tempat edukasi. 

Berikut merupakan ulasan terkait berbagai jenis sentra industri kerajinan yang ada di kabupaten Bantul.

Jenis-jenis Sentra Industri Kerajinan di Kabupaten Bantul Menarik untuk dipelajari

Kabupaten Bantul salah satu kota/kabupaten di Yogyakarta dengan memiliki banyak jenis sentra industri kerajinan. Beberapa industri yang ada telah banyak berkembang dan berhasil menjualkan produknya ke kancah internasional. Bahkan tak sedikit industri kerajinan di Bantul yang telah mendapatkan penghargaan berupa industri kreatif. 

Berikut merupakan berbagai jenis sentra industri kerjainan di Bantul yang menarik untuk di pelajari atau disinggahi.

1. Kain Batik 
Ilustrasi wisatwan melihat kain batik, sumber : yogyes.com

Sentra industri yang satu ini tidak asing lagi bagi banyak kalangan. Sebuah sentra industri kerajinan yang berbentukkan kain batik sangat populer dipergunakan banyak orang. Tak jarang model papan atas ikut mengenakan beragam jenis busana dengan berbahan dasarkan kain batik.

Indonesia sendiri memiliki banyak jenis motif batik yang tersebar ke berbagai daerah. Salah satunya adalah Yogyakarta. Motif batik Yogyakarta memiliki motif dengan ciri khas dan keunikan sendiri yang tidak bisa di samakan dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia. Industri batik di Yogyakarta itu sendiri telah banyak berkembang dan menjadi sebuah kawasan industri yang menyerap banyak pengrajin berkontribusi di dalamnya. 

Khususnya di wilayah kabupaten Bantul telah tersebar beberapa daerah yang menjadi sentra pengrajin batik. Diantaranya adalah Giriloyo desa Wukirsari, Kembangsongo Jetis, Wijirejo Pandak dan pedukuhan Gunting Pandak. Dari ke empat sentra industri kain batik tersebut telah banyak menyerap tenaga kerja atau pengrajin sekurang-kurangnya 3.000 pembatik. Data ini diungkapkan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul. 

Pengrajin melakukan aktifitas membatik, sumber : mediaindonesia.com

Selain itu dari masing-masing sentra industri memiliki ciri khas dan beragam jenis dari produk yang mereka hasilkan. Misalnya saja dari Giriloyo memiliki khas batik tulis yang dilakukan secara turun temurun dari pengrajin batik sebelumnya, Kembangsongo dengan khas batik nitik dan Wijirejo dengan batik tulis dan cap. Keragaman akan khas dari masing-masing sentra membuat keanekaragaman produk batik yang dihasilkan. 

Tingkat Pemkab Bantul sendiri mendorong penuh agar terus berkembangnya sentra industri batik di kabupaten Bantul. Mengingat batik tulis yang dilakukan secara tradisional itu sendiri telah diakui UNESCO sebagai salah satu warisan budaya tak benda. Selain itu keinginan dari Pemereintah Daerah Istimewa Yogyakarta menjadikana Giriloyo sebagai salah satu contoh sentra industri batik tulis dengan pewarna alami guna mempertahankan Yogyakarta sebagai sentra kota batik dunia.

Bahkan sarana dan prasarana atau fasilitas yang mendorong akan berkembangnya kawasan ini disediakan bersama institusi terkait apabila proyek dijadikannya Giriloyo sebagai contoh sentra batik tulis dengan pewarna alami.

2. Wayang Kulit 

Salah satu pengrajin wayang kulit, sumber : jogja.tribunnews.com

Sentra industri kerajinan lainnya adalah kerajinan wayang kulit. Sebuah kerajinan yang berbahan dasarkan kulit dan diukir atau dipahat sedemikian rupa hingga berbentuk sesuai yang diharapkan serta dipadukan dengan berbagai jenis warna yang mencolok. Kerajinan ini tidak hanya sebagai salah satu kerajinan penghias ruangan atau sovenir saja, melainkan terdapat pula seni pagelaran wayang kulit yang berkembang di berbagai daerah Yogyakarta dan sekitarnya. 

Sentra industri wayang kulit ini tersebar ke berbagai daerah di kabupaten Bantul dan sekitarnya. Salah satunya berada di Pucung, Wukirsari, Imogiri, Bantul. Sebuah kawasan yang tidak jauh dengan kawasan sentra industri batik di Wukirsari. 

Hasil dari sentra industri yang berada di kawasan ini beragam bentuk dan ukuran. Bahkan ada yang berhiaskan dengan pigura mewah dan sangat cocok untuk dijadikan hiasan di dinding-dinding rumah. Bahkan ada pula yang berhasil menjual hasil produknya ke kancah internasional karena keunikan dan keindahan yang terpancar di setiap pahatan-pahatan kecil serta warna-warna pada wayang tersebut. 

Salah satu industri kerajinan wayang, sumber : jogja.tribunnews.com

Namun dibalik kesuksesan produk yang dihasilkan ataupun yang dipasarkan, terdapat sebuah problem terkait kelangsungan jumlah pengrajin yang tersedia. Banyaknya kaum muda yang mulai meninggalkan menekuni dan mempelajari kerajinan wayang kulit dan beralih ke berbagai bidang lain terbarukan membuat regenerasi pengrajin kerajinan ini menjadi terhambat. Dan rentat untuk kehilangan penerus dari pengrajin wayang kulit. 

Maka tak jarang banyak pengrajin di kawasan ini berharap kepada pemerintah daerah setempat untuk membantu memikirkan persoalan ini. Karena pada dasarnya kerajinan wayang kulit merupakan salah satu warisan budaya yang memiliki banyak sejarah serta layak untuk terus dilestarikan dan dikembangkan.

3. Kerajinan Kulit 
Salah satu produk tas berbahan dasar kulit, sumber : jogja.tribunnews.com

Sentra industri kerajinan kulit ikut berkembang pesat di beberapa wilayah kabupaten Bantul. Salah satu wilayah yang berhasil berkembang menjadi pusat industri kerajinan kulit saat ini adalah Manding, Sabdodadi, kecamatan Bantul. Sebuah wilayah yang dekat dengan kompleks Pemkab Bantul, dan berjarakkan sekurang-kurangnya 5 km dengan waktu tempuh sekitar 5 menit saja.

Sentra industri kuit di kawasan ini menghasilkan banyak produk yang berkualitas. Produk-produk yang dihasilkan rata-rata berupa sepatu kulit, tas kulit, jaket kulit, dompet kulit dan masih banyak lagi jenis produk lainnya. Kualitas yang dihasilkan pun tak bisa kita anggap remeh.

Sentra industri kerajinan kulit di Manding berani bersaing dengan sentra industri kulit diberbagai daerah lainnya. Hasil produk yang dihasilkan dari kawasan ini memiliki ciri khas dan kualitas yang tidak bisa disamakan dengan daerah lainnya. Bahkan telah banyak industri yang berhasil memasarkan produknya hingga kancah internasional atau biasa disebut dengan ekspor. 

Aktifitas dalam kawasan industri, sumber : jogja.tribunnews.com

Selain dengan kualitas dan ciri khas akan produk yang dimiliki. Keberhasilan dari sentra industri di kawasan ini telah banyak mengalami jatuh bangun akibat dari adanya persaingan yang ada. Hal demikian tidak membuat para pengrajin untuk menyerah dan meninggalkan industri kerajinan kulit. Semua itu membuat para pengrajin semakin giat untuk menekuni industri kerajinan ini dan makin paham akan skema persaingan yang sulit.

Dari kelebihan-kelebihan dan kegigihan yang dimiliki para pengrajin kulit di wilayah ini telah membuat kawasan industri di Manding menjadi salah satu ikon kawasan wisata belanja di Yogyakarta.

4. Kerajinan Gerabah 
Salah satu produk berbahan dasarkan tanah liat, sumber : eksotisjogja.com

Sentra industri kerajinan lainnya yang tidak ketinggalan adalah sentra industri kerajinan Gerabah. Siapa ?, yang tidak kenal dengan sentra industti gerabah kasongan. Sebuah kawasan industri sekaligus sebagai kawasan wisata belanja dan study terkait gerabah di Yogyakarta. Nama kawasan yang cukup populer dan terkenal di berbagai kalangan, baik kancah nasional maupun internasional.

Sentra industri kerajinan gerabah di kasonga ini memiliki sejarah masa lampau yang terpendam. Terdapat sebuah kabar bahwa asal dari kasongan beraawal dari adanya kematian seekor kuda milik salah satu perwira polisi Belanda di persawahan milik seorang warga. Karena takut akan hukuman yang diberikan, maka mereka melepaskan kepemilikan atas tanah mereka. 

Kemudian lahan sawah yang tak bertuan itu di tempati oleh warga desa lain yang ingin memanfaatkan kekayaan tanah liat yang ada. Mulai dari situ mereka membuat beragam jenis gerabah dengan berbagai bentuk dan ukuran. Salah satu jenis gerabah yang diproduksi adalah berbentukkan perlengkapan dapur dan mainan anak yang terbuat dari tanah liat. Karena melimpahnya bahan baku yang tersedia maka membuat mereka lebih inovasi dan mengembangkan bentuk ke berbagai jenis bentuk lainnya, seperti kendi, pot, guci dan masih banyak lagi jenis bantuk lainnya. 

Aktivitas membuat produk gerabah, sumber : kebudayaan.kemdikbud.go.id

Beriringnya waktu kasongan telah berkembang menjadi besar dan terkenal sebagai pusat industri gerabah yang berkualitas tinggi dan beragam jenis bentuknya. Bahkan saat ini telah banyak industri yang berhasil memasarkan produknya hingga kancah internasional serta menyediakan lapangan pekerjaan yang melimpah. Kesuksesan yang dimiliki kawasan ini menjadikannya sebagai salah satu sentra industri yang cukup besar di kabupaten Bantul dan Yogyakarta.

Selain itu kawasan ini juga terkenal sebagai salah satu obyek wisata belanja di Yogyakarta. Sekaligus berkembang menjadi obyek wisata edukatif yang memberikan pembelajaran kepada para wisatawan terkait hal industri gerabah. Tak jarang banyak wisatawan dari berbagai instansi dan pendidikan singgah ke kawasan ini.

5. Keris atau Sarung Keris 
Aktifitas pengrajin keris, sumber : m.tribunnews.com

Kali ini kembali ke sebuah wilayah di Imogiri Bantul. Sebuah kawasan pedesaan yang asri dan sejuk karena terdapat banyak pepohonan hijau dan besar di sekitaran desa ini. Lebih tepatnya di desa Banyusumurup kec. Imogiri kab. Bantul, sentra industri yang mengasilkan beragam jenis bentuk keris beserta sarung keris dengan aksesoris-aksesoris yang menempel di dalamnya. 

Kawasan sentra Industri yang satu ini juga memiliki sejarah masa lampau yang patut untuk kita pelajari. Kawasan ini merupakan salah satu desa pewaris kerajinan keris pusaka dari kerajaan Majapahit. Letak desa ini tak jauh dari kawasan wisata Makam Raja Mataram di Imogiri dan berjarak kurang lebih 17 km dari pusat kota Yogyakarta. 

Terdapat banyak perajin kerajinan keris yang berada di desa ini. Bahkan terdapat salah satu tempat yang terkenal akan kemampuannya membuat keris pusaka, yakni Empu keris yang bernama Mbah Djiwo Diharjo. Namun Mbah Djiwo itu sendiri telah meninggal dunia sejak tahun 2015 silam. Kemampuan akan membuat keris pusaka ini diturunkan kepada anak-anaknya. 

Aktifitas dalam membuat keris di suatu kawasan industri, sumber : jogja.tribunnews.com

Pengrajin keris dalam kawasan ini selalu memproduksi keris setiap harinya. Tak jarang jenis keris dengan ornamen-ornamen indah yang menempel di dalamnya selalu terbaharukan. Berbeda dengan pengrajin keris di daerah lainnya yang hanya memproduksi keris ketiak ada pesanan dari pelanggan saja. 

Produk-produk yang dihasilkan dari para pengrajin di desa Banyusumurup ini berhasil menembus pasar internasional. Itu semua karena ketekunan dan keinovatifan para pengrajin di desa ini. Bahkan telah banyak pengrajin yang berhasil mendapatkan apresiasi atau penghargaan dari instansi terkait. 

Daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke kawasan ini pun tak pudar. Terbukti telah banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang telah berkunjung ke kawasan ini setiap bulannya. Entah itu belanja berbagai jenis keris ataupun hanya sekedar berwisata saja. 

6. Anyaman Bambu 
Salah satu pengrajin anyaman bambu, sumber : jogjainside.com

Selain terkenal akan banyaknya obyek wisata di wilayah Dlingo, seperti Pinus Asri Mangunan, Puncak Pinus Becici, Pinus Pengger dan masih banyak lagi lainnya. Wilayah ini juga terkenal akan kawasan sentra industri anyaman bambu yang unik dan menarik. Lebih tepatnya berada di wilayah Muntuk, Dlingo, Bantul. 

Jenis industri ini banyak digemari oleh masyarakat sekitar. Karena terdapatnya bahan baku yang melimpah dan bisa mereka dapatkan secara cuma-cuma maka membuat jenis industri ini menjadi salah satu jenis industri yang mereka germari. Industri anyaman bambu pada dasarnya berbahan dasarkan bambu yang banyak tumbuh di pekarangan atau kebun-kebun mereka tinggal. 

Selain itu anyaman yang dapat dijadikan sebagai produk-produk rumah tangga menjadi salah satu pendorong sebagai barang yang dibutuhkan kegunaannya oleh banyak orang. Maka industri anyaman dari bambu menjadi industri yang memiliki nilai jual yang cukup menjanjikan. 

Salah satu kegiatan pameran hasil karya anyaman bambu, sumber : jogja.tribunnews.com

Selain dapat dijadikan sebagai produk-produk rumah tangga, anyaman dari bambu juga dapat dijadikan ke berbagai jenis kerajinan yang unik dan menarik. Misalnya saja sebagai aksesoris dinding, cap lampu, hiasan diatas meja dan masih banyak lagi yang lainnya. Peminat dari kerajinan anyaman bambu pun bisa dibilang sangat banyak, baik itu dari tingkat domestik maupun mancanegara.

Karena keuletan dan keinovatifan para pengrajin di kawasan ini telah membuat produk-produk yang mereka hasilkan laku keras di pasaran. Dengan berbagai cara telah mereka lakukan, mulai dari memasuki pasar-pasra tradisional, penawaran ke berbagai instansi, penjaualn melalui media online Bahkan berbagai event kewirausahaan atau industri kreatif telah mereka lakukan. 

Alhasil kawasan ini telah menjadi salah satu tempat sentra industri kerajinan bambu yang dikenal banyak orang. Berbagai kegiatan atau festival anyaman atau bambu telah diadakan di sana. Wisatawan dari berbagai kalangan pun ikut serta memeriahkan dan berkunjung beberapa kali ke kawasan ini.

Dari ke enam ulasan terkait jenis sentra industri di atas, masih banyak lagi jenis sentra industri lainnya yang tersebar ke berbagai wilayah di kabupaten Bantul. Tercatat dalam dokumen miliki Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul paling sedikitnya 15 jenis industri ada di kabupaten Bantul. Jadi sangat cocok apabila kota/kabupaten yang tidak terlalu luas ini kaya akan jenis industri kerajinan serta memiliki sumber daya manusaia yang terampil dan inovatif.

Artikel ini dibuat sebagai salah satu sumber informasi atau referensi buat Anda yang sedang mencari beragam jenis sentra industri dan keanekaragaman di kabupaten Bantul. Jika dirasa bermanfaat, maka Anda dapat membagikannya melalui akun sosial media yang dimiliki dan menyimpannya ke dalam folder pribadi. Sekian dan terimakasih.


Posting Komentar untuk "Beragam Jenis Industri Kerajinan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta"