Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Informasi Menarik Mengenai Becak di Daerah Wisata Jogjakarta

Jogjakarta kaya akan fasilitas wisata. Sebagai salah satu destinasi wisata Indonesia yang bahkan sudah dikenal di mancanegara, Jogjakarta harus terus meningkatkan fasilitas wisatanya. Dengan fasilitas wisata yang ada, diharapkan para wisatawan akan nyaman untuk melakukan perjalan wisata di Jogjakarta. Beberapa fasilitas wisata yang bisa dijumpai diantaranya adalah paket wisata, guide tour, sewa motor, sewa mobil hingga sewa bus dan penginapan dan hotel. 

Salah satu moda transportasi yang juga sering digunakan oleh para wisatawan yang berkunjung ke Jogjakarta adalah becak. Pusat kota Jogjakarta seperti jalan malioboro masih khas dengan becak tradisionalnya. Keberadaan becak di Jogjakarta ini juga merupakan salah satu keunikan di sini. Namun akhir-akhir ini, becak sudah mulai tergantikan dengan moda transportasi lainnya untuk pilihan fasilitas wisata.



Keberadaan Becak punya sejarah panjang.Becak di Indonesia diyakini muncul pada masa awal Perang Dunia II. Sejarawan Sartono Kartodirdjo (1981) yang mengatakan “Becak di Jogjakarta mulai muncul sebelum Perang Dunia II. Sementara sumber lain mengatakan becak masuk ke Yogya melalui Semarang pada zaman penjajahan Jepang. “ Becak Jogja mengalami masa jaya mulai tahun 1950an. Jumlah becak berkembang pesat pada era 1970-an, seiring dengan mulai terasanya pembangunan ekonomi di masa awal Orde Baru.

Industri perbecakan di Jogjakarta terus berkembang hingga tahun 1990an, baik dari sisi industri produksi becak maupun industri ekonomi persewaan becak. Seiring arus modernisasi transportasi, becak yang lamban dan membutuhkan tenaga kayuh manusia semakin terpinggirkan secara perlahan. Kini becak pun mengalami pengembangan menjadi becak motor yang keberadaanya cukup marak dan mudah ditemui hingga pinggir kota.

Ilustrasi Becak Jogjakarta, sumber ig jogja24jam
Keberadaan Becak punya sejarah panjang.Becak di Indonesia diyakini muncul pada masa awal Perang Dunia II. Sejarawan Sartono Kartodirdjo (1981) yang mengatakan “Becak di Jogjakarta mulai muncul sebelum Perang Dunia II. Sementara sumber lain mengatakan becak masuk ke Yogya melalui Semarang pada zaman penjajahan Jepang. “ Becak Jogja mengalami masa jaya mulai tahun 1950an. Jumlah becak berkembang pesat pada era 1970-an, seiring dengan mulai terasanya pembangunan ekonomi di masa awal Orde Baru.

Industri perbecakan di Jogjakarta terus berkembang hingga tahun 1990an, baik dari sisi industri produksi becak maupun industri ekonomi persewaan becak. Seiring arus modernisasi transportasi, becak yang lamban dan membutuhkan tenaga kayuh manusia semakin terpinggirkan secara perlahan. Kini becak pun mengalami pengembangan menjadi becak motor yang keberadaanya cukup marak dan mudah ditemui hingga pinggir kota.

Ilustrasi Becak Jogjakarta, sumber ig jogja24jam

Pada daerah-daerah di Indonesia, becak sudah hampir tenggelam tidak bersisa sama sekali. Karena selain tergantikan dengan moda transportasi lainnya, pemerintah setempat sudah membuat larangan bagi becak untuk beroperasi seperti di Jakarta. Bagaimana dengan wilayah Jogjakarta?

Daerah yang paling banyak becak beroperasi di Jogjakarta adalah jalan malioboro. Sejak dilakukannya revitalisasi wilayah jalan malioboro ini, diberlakukan regulasi untuk pembatasan kendaraan bermotor yang melintasi jalur ini. Hal ini juga berimbas pada becak. Padahal, hingga saat ini becak masih menjadi favorit bahkan oleh wisatawan mancanegara. dengan ciri khasnya, becak memang dianggap salah satu budaya sehingga para wisatawan masih menjadikan becak pilihan untuk transportasi berkeliling kota Jogjakarta. Tercatat sebanyak 3.800 becak kayuh yang beroperasi di malioboro.

Untuk Anda yang berwisata di Jogjakarta, becak memiliki beberapa manfaat. Terutama untuk mencapai lokasi tertentu di sekitaran wilayah kota Jogjakarta. Jika ingin bertanya tentang lokasi tempat makan, tempat belanja, tempa wisata dan tempat-tempat lainnya, pengayuh becak bisa dikatakan banyak menjadi tumpuan informasi. Bahkan untuk mencari oleh-oleh khas Jogjakarta seperti kaos oblong Dagadu dan bakpia Jogja.

Jika Anda berkesempatan untuk mengunjungi Kota Jogjakarta dan menggunakan becak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Misalnya masalah penentuan harga. Ada dua cara bernegosiasi untuk menentukan harga becak yang Anda tumpangi. Tentukan harga didepan dan tentukan harga ketika sampai pada tujuan. Selain itu, sebaiknya Anda telah mengetahui perkiraan jalan yang ditempuh menuju lokasi sehingga tidak ada kenaikan harga yang signifikan oleh karena menempuh rute yang tidak biasanya. Demikian ulasan dan informasi tentang becak di Jogjakarta. Semoga ulasan ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi Anda. Simak ulasan dan info Jogja lainnya di halaman kami.

Posting Komentar untuk "Informasi Menarik Mengenai Becak di Daerah Wisata Jogjakarta"