Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berwisata Sekaligus Belajar Sejarah ke Benteng Vredeburg Yogyakarta

Salah satu situs bersejarah di Yogyakarta yang menjadi daya Tarik wisata adalah Benteng Vredeburg. Benteng yang didirikan ketika masa penjajahan Belanda di Indonesia ini menyimpan cerita bersejarah yang menarik untuk diketahui generasi muda oleh karena berkaitan langsung dengan sejarah Indonesia secara umum dan khususnya sejarah tentang berdirinya keraton kesultanan Yogyakarta. Benteng ini didirikan Belanda pada tahun 1760-an bertepatan dengan proses pembangunan Keraton Kesultanan Yogyakarta yang dibangun sejak 1755. Pejajah Belanda ketika itu merasa perlu mendirikan Benteng berkenaan dengan kemajuan pembangunan pada Keraton Kesultanan Yogyakarta yang mengkhawatirkan bagi mereka. Namun, dibandingkan rivalitas antara penjajah Belanda dan Kesultanan Yogyakarta, keberadaan benteng ini lebih kepada perlambang hubungan baik antara penjajah Belanda dan Kesultanan Yogyakarta. Inilah daya Tarik Benteng Vredeburg yakni sebagai situs peninggalan sejarah yang selalu penuh pengunjung ketika masa liburan tiba.

Tampak Depan Benteng Vredeburg (google.com)


Lokasi Benteng Vredeburg


Benteng Vredeburg terletak di jalan Jenderal Ahmad Yani No. 6 yang berdekatan dengan Gedung Agung dan Keraton Kesultanan Yogyakarta. Selain itu, letaknya juga berdekatan dengan jalan Malioboro yang merupakan salah satu pusat keramaian di kota Yogyakarta. Letaknya yang strategis ini sebenarnya berkenaan dengan siasat Belanda yang ingin mencampuri urusan Kesultanan Mataram yang dikemudian hari terpecah menjadi dua kekuasaan, yakni Pakualaman dan Hamengkubuwono.

Ada Apa Di Benteng Vredeburg?


Di dalam Benteng Vredeburg, para wisatawan disuguhkan dengan diorama yang menggambarkan reka kejadian di masa perjuangan saat masa penjajahan Belanda sejak tahun 1950-an. Selain itu, terdapat pula patung para pahlawan Indonesia. Struktur bangunannya menggambarkan strategi penjajah Belanda dalam menggunakan benteng sebagai fasilitas perang. Terdapat pula barang-barang antik bersejarah seperti mesin cetak tua yang digunakan oleh harian “Kedaulatan Rakyat”, kostum-kostum pahlawan, alat-alat seperti senjata, alat makan dan minum serta barang-barang tua peninggalan sejarah lainnya.

Tampak Dalam Benteng Vredeburg (google.com)

Jadwal Kunjungan Museum Vredeburg dan Tarif Masuk


Bagi para wisatawan yang berlibur di Yogyakarta, jika berkesempatan untuk mengunjungi museum Vredeburg, perlu diketahui bahwa museum ini dapat dikunjungi setiap hari kecuali hari Senin sejak pukul 08.00 sampai 16.00 atau 17.00 wib. Pada hari-hari libur nasional, museum tetap bisa dikunjungi kerena tetap buka. Bagi wisatawan domestik, museum mengenakan tarif yakni hanya Rp. 2.000 untuk dewasa perorangan dan Rp. 1.000 untuk anak-anak perorangan. Bagi rombongan, dikenakan harga yang lebih miring yakni Rp. 1.000 bagi dewasa dan Rp. 500 bagi anak-anak. Berbeda dengan wisatawan domestik, kepada wisatawan mancanegara tarif yang dikenakan adalah Rp. 10.000 baik untuk dewasa maupun anak-anak.


Inilah ulasan mengenai Benteng Vredeburg sebagai salah satu situs wisata bersejarah di Yogyakarta. Selain hanya untuk refreshing tidak ada salahnya berkunjung ke Benteng Vredeburg untuk mempelajari sejarah Yogyakarta dan Indonesia. Silahkan mengunjungi ulasan lainnya mengenai wisata di Yogyakarta di sini. Selamat berwisata!

Posting Komentar untuk "Berwisata Sekaligus Belajar Sejarah ke Benteng Vredeburg Yogyakarta"